1. Perpotongan Jalur Berbahaya (
Junction Jeopardy)
Pembunuh nomor satu, tabrakan di perpotongan jalur selalu sama dan
berakibat serius, dapat terjadi pada siapa saja yang biasanya pengendara
lain yang terlibat mengklaim bahwa mereka tak melihat ada motor datang,
meskipun begitu pengendara motor bisamenghindari dengan defensive
riding dan tetap waspada.
Apa yang salah :
Pengendara motor berjalan di belakang sebuah mobil, ketika mobil
tersebut belok kiri, motor melaju bermanuver melewati mobil tersebut
dari sisi kanan, ternyata dari arah kiri ada mobil lain yang melaju baik
lurus maupun belok kanan/kiri.
Cara menghindar kesalahan :
- jangan pernah mendahului dari kanan di mana bisa jadi ada kendaraan
masuk/belok di jalur anda tanpa peringatan, dahului dari kanan bila
jelas-jelas perpotongan jalur tersebut bersih dan aman tak ada kendaraan
lain.
- masuki tiap perpotongan jalur dengan sebanyak mungkin penglihatan
dan informasi, perhatikan posisi kendaraan dan lampu-lampu sen.
- tanyakan pada diri sendiri “sudahkah saya terlihat?”, pastikan anda
di garis lihat pengendara mobil, kalau perlu terjadi kontak mata, bila
ragu-ragu siapkan yang terburuk.
2. Tikungan yang Kacau (
Cornering Chaos)
Jujur saja, tewas di tikungan adalah mati konyol, karena bisa
dihindari dan tak ada alasan yang pantas untuk itu. Tetap hidup, dalam
kasus ini sangat sederhana, berkendaralah dengan keterbatasan anda.
Status membuktikan bahwa pengendara motor tak berpengalaman atau yang
sudah lama tak bawa motor adalah yang terbanyak mendapatkan kecelakaan
ini, yang mengejutkan adalah terjadi meski jalan tidak basah.
Apa yang salah :
Pengendara motor memasuki tikungan terlalu cepat hingga gagal
memprediksi radius tikungan dan tak sempat melihat keadaan di ujung
tikungan kemudian berada di garis tikung yang tidak tepat hingga terlalu
dekat dengan jalur arah lawan dan gagal menikung dengan benar hingga
panik (ada yang menurunkan gas dan mengerem) hingga ketika keluar
tikungan motor malah lari jauh ke arah lawan hingga bertabrakan dengan
kendaraan dari depannya.
Cara menghindar kesalahan :
- rem dan atur posisi gigi segera, atur kecepatan hingga bisa merubah
jalur menikung bila diperlukan, perhatikan keadaan tikungan bila ada
tanda-tanda marka jalan kemana arah tikungan tersebut.
- masuki garis tikungan dengan penglihatan terbaik untuk melewatinya,
bukan garis tikungan balapan, dengan menyisakan ruang antara anda dan
kendaraan dari arah lawan.
- jika tiba-tiba tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada
kendaraan lain), jangan panik, karena panik bisa membuat motor hilang
kendali.
3. Mendahului yang Kebablasan (
Overtaking Oblivion)
Tabrakan ketika mendahului adalah kasus paling banyak ketiga dalam
kecelakan motor, meskipun si pengendara motor biasa dan bisa mendahului
kendaraan yang melaju lebih lambat.
Apa yang salah :
Pengendara motor melaju terlalu dekat pada kendaraan di depannya
hingga banting setir kekanan dan berusaha mendahuluinya, ternyata di
depan kendaraan tersebut ada kendaraan lagi hingga si pengendara motor
berusaha melewati keduanya, karena salah perhitungan dan salah atur
jarak lalu keluar jalur masuki arah lawan dengan tak ada waktu dan jarak
lagi untuk pindah jalur hingga terjadilah tabrakan dengan kendaraan
dari arah lawan.
Cara menghindar kesalahan :
- kunci mendahului adalah perencanaan yang matang, jangan gak
sabaran, terburu-buru atau agresif, posisikan diri anda dengan
penglihatan terbaik ke arah jalan didepan, pastikan posisi gigi yang pas
untuk menaikkan akselerasi.
- perhatikan jalan didepan dengan seksama, adakah hal-hal yang
berpotensi bahaya? jika ada sedikit saja keraguan di hati, jangan
mendahului!, karena sebentaran saja anda dapat lagi kesempatan untuk
mendahului.
- lihat kaca spion dan area yang tak nampak di kaca spion lalu
nyalakan lampu sen dan segera mendahului secepat dan semulus mungkin,
ambil segera jalur semula dan jaga ruang antara anda dan kendaraan lain
seluas mungkin.
4. Pemilahan yang Rusak (
Filtering F**k-Up)
Bisa memilah melaju melewati kendaran-kendaraan di jalanan yang ramai
adalah keunggulan terbesar dalam mengendarai motor sekaligus berbahaya.
Apa yang salah
![:P](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_sqsy7Zx0wd2nOsPUJ3a1wFR8XFBG4umKk-NGCJf-bKVAhqG9XFBTVXNaVg7H1eerkfIBRUrrxAEZzbpaATnTo_37PYAFp_RAoNASmXxNiNKtRYjXyvsA_KFNJO15T0sc55Upr3Dwv0MdQx=s0-d)
engendara
motor melaju terlalu cepat di jalur 2 atau 3 dengan estimasi kecepatan
45 km/jam lebih cepat dari kendaran lain disekitarnya yang akan
didahului, tiba-tiba salah satu kendaraan bermanuver pindah jalur tepat
didepannya hingga si pengendara motor tak bisa menghindarinya dan
terjadilah tabrakan.
Cara menghindar kesalahan :
- berkendaralah dengan kecepatan yang memungkinkan anda untuk
berhenti atau bermanuver dengan tepat, disarankan jangan lebih dari 15
km/jam dari kendaraan lain disekitar yang akan didahului.
- duduk tegak dan fokus terhadap jalan didepan, perhatikan
tanda-tanda yang berpotensi bahaya, awas terhadap lampu-lampu sen
kendaraan lain, perempatan, pejalan kaki yang nyebrang dll, sisakan
ruangan antara anda dan kendaraan lain.
5. Berkendara secara kelompok (
Group Riding Grief)
Berkendara dengan teman-teman bisa menyenangkan sekaligus dapat
menimbulkan masalah. Berkendara kelompok tidak termasuk dalam catatan
resmi kasus kecelakaan bermotor, tapi secara tetap tercatat sebagai
faktor penyumbang yang tidak bisa diabaikan. Masalah terbesar adalah si
pengendara motor beresiko kecelakaan karena keinginan untuk show off
atau pamer kebisaanya bermotor di depan teman-temannya. Berkendaralah
dengan kenyamanan anda sendiri, jangan terpancing oleh ulah teman anda.
Apa yang salah :
4 motor atau lebih berkendara kelompok, dengan 3 motor di belakang
sebuah kendaraan lain dan satu motor didepan kendaraan lain tersebut
sekaligus di belakang kendaraan lain, satu dari 3 motor dibelakang
mencoba mendahului, tiba-tiba satu motor di depan tersebut juga
mendahului kendaraan di depannya tanpa memberi tanda dan tak melihat
spion, motor yang di belakangnya tak sempat menghindar hingga terjadi
tabrakan.
Cara menghindar kesalahan :
- kecuali anda memiliki kepercayaan penuh terhadap teman-teman
kelompok berkendara di sekitar anda, tetaplah dalam formasi dan memberi
ruang gerak yang banyak untuk mereka, jangan coba-coba menerka apa aksi
dan manuver yang akan mereka lakukan.
- beri kejelasan terhadap teman kelompok berkendara di sekitar anda
bila anda ingin bermanuver, menolehlah dan beri tanda yang jelas.
- ketika mendahului, pertimbangkan pula teman kelompok berkendara di
sekitar yang dibelakang dengan memberi ruang gerak yang cukup. jika
mengikuti motor lain, jangan dasari gerak mendahului anda dengan motor
yang ada didepan.
6. Tragedi Putaran (
Turn Tragedy)
Ada beberapa kecelakaan yang melibatkan kendaraan yang memutar di
U-Turn dengan pengendara motor yang melaju dari arah lawan. Pengendara
motor biasanya jarang disalahkan terhadap jenis kecelakaan ini, tapi
tetaplah berhati-hati.
Prediksi dan bereaksi akan kecepatan dan keberadaan kendaraan lain di
jalur lawan dari kemungkinan berputar tiba-tiba, jangan percaya pada
lampu sen yang diberikan karena bisa terjadi kesalahpahaman (seperti
ketika berputar memberi sen kanan, tiba setelah dijalur lawan masuk ke
kiri jalur).
Beri ruang gerak jika nampaknya kendaraan dari arah lawan akan
berputar, jika mendahului di satu jalur yang padat merayap, kendaraan
yang antri didepan biasanya bermanuver kekanan mencari celah jalan
didepannya.
7. Tabrakan belakang (
Rear-end Wreck)
Melaju kencang di belakang kendaraan lain sepertinya terdengar bodoh
ya? bisa jadi, tapi mengejutkan, terhitung 10% dari kecelakan bermotor,
pengendara motor biasanya banyak disalahkan dalam kecelakaan jenis ini
daripada kecelakan jenis lain, juga menunjukan terjadi pada pengendara
motor yang masih muda, laki laki dan mengendarai motor yang kecil.
Perhatikan jalan di depan, jangan terganggu dengan “pemandangan” yang
ada disekitar, bereaksilah segera terhadap lampu rem yang menyala
didepan atau tanda-tanda yang menyebabkan terjadinya kelambatan didepan.
Kenali rem motor anda, banyak pengendara motor tak menyadari potensi
akan rem motor mereka, sering-seringlah tes rem mendadak dan kuat rem
motor anda di tempat yang sepi dan beraspal bagus untuk mengetahui
seberapa cepat motor anda berhenti, jangan berhenti mencoba pada tes
pertama, teruslah mencoba, usahakan berangsur angsur hingga didapatkan
perhentian yang maksimal.
Kesalahan dalam Percobaan (Error on Trial)
Kecelakaan tidak begitu saja terjadi, ada sebabnya. Kesalahan manusia
menjadi faktor utama. Berlawanan dari opini populer yang ada, tak semua
kecelakaan disebabkan oleh pengemudi mobil, pengendara motorpun berbuat
kesalahan. Dari Error on Trial yang dilakukan didapat data sbb :
Mobil
- gagal melihat dengan semestinya 18%
- gagal memutuskan10%
- kecerobohan 9%
- manuver yang buruk 8%
- kehilangan kendali 8%
Motor
- kehilangan kendali 14%
- gagal melihat dengan semestinya 14%
- gagal memutuskan10%
- manuver yang buruk 10%
- kecerobohan 9%