Lalu Lintas Airlangga Samarinda

Selasa, 07 Mei 2013

Manajemen Lalu Lintas




Manajemen lalu lintas berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan Jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran Lalu Lintas.
Lalu Lintas di dalam Undang-undang no 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkurtan Jalan didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan.Sedang Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Sedang di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia lalu lintas didefinisikan sebagai:
  1. 1 v (berjalan) bolak-balik; hilir mudik: banyak kendaraan -- di jalan raya;
  2. n perihal perjalanan di jalan dsb: pedagang-pedagang di tepi jalan sangat mengganggu,
  3. n perhubungan antara sebuah tempat dng tempat yang lain (dng jalan pelayaran, kereta api, dsb): -- di Kalimantan banyak dilakukan melalui sungai;
ber·la·lu lin·tas v
  1. ada lalu lintasnya;
  2. berkenaan dng lalu lintas: aturan ~ perlu dipatuhi;
  3. melakukan tindak lalu lintas (dng kendaraan);
per·la·lu·lin·tas·an n perihal berlalu lintas
Untuk mengendalikan pergerakan orang dan atau kendaraan agar bisa berjalan dengan lancar dan aman diperlukan perangkat peraturan perundangan yang sebagai dasar dalam hal ini Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur hal-hal sebagai berikut:
  1. instansi yang membina,
  2. penyelenggaraan,
  3. jaringan prsasarana,
  4. ketentuan tentang kendaraan yang digunakan,
  5. pengemudi yang mengemudikan kendaraan itu,
  6. ketentuan tentang tata cara berlalu lintas,
  7. ketentuan tentang keselamatan dan keamanan dalam berlalu lintas,
  8. ketentuan untuk mengurangi pencemaran lingkungan,
  9. perlakuan khusus yang diperlukan untuk penyandang cacat, manusia lanjut usia, wanita hamil, dan orang sakit,
  10. sistem informasi dan komunikasi lalu lintas,
  11. penyidikan dan peningkatan pelanggaran lalu lintas serta
  12. ketentuan pidana dan sanksi yang dikenakan terhadap pelanggaran ketentuan lalu lintas.

Senin, 06 Mei 2013

Tips Menghadapi Kemacetan Lalu Lintas

Kondisi jalanan di kota-kota besar yang semakin padat setiap hari seringkali membuat kita kesal. Tidak hanya membuat kita terlambat sampai tujuan, kemacetan pun bisa dengan mudah mengubah mood kita. Simak tips-tips menghadapi kemacetan berikut ini supaya perjalanan kita nyaman.


1. Berangkat Lebih Awal
Agar tidak terjebak macet, coba berangkat lebih awal di saat kondisi lalu lintas masih relatif sepi. Berangkat lebih awal membuat kita tidak tergesa-gesa dan kemungkinan sampai ke tempat tujuan pun lebih cepat.

2. Rencanakan Perjalanan
Sebelum berangkat ke tempat tujuan, siapkan rute yang akan kita lalui, terutama untuk tempat yang belum pernah kita kunjungi. Cari tahu juga rute alternatif ke tempat tersebut. Jadi ketika satu rute tidak memungkinkan untuk dilalui, kita tetap bisa sampai ke tempat tujuan melalui rute yang lain.

3. Dengarkan Radio
Nyalakan radio untuk mendengarkan lagu-lagu favorit kita karena hal ini mampu meredakan stres saat menghadapi kemacetan. Radio juga dapat menjadi sumber informasi kita, terutama update informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas.

4. Hindari Berperilaku Agresif di Jalan
Jadilah pengendara yang baik dengan tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan menerapkan safety driving saat kondisi jalanan macet sekalipun. Hindari ribut dengan sesama pengguna jalan dan tetap sabar ketika berkendara.

5. Beralih ke Kendaraan Umum
Beralih ke kendaraan umum merupakan solusi terbaik untuk kemacetan. Selain mengurangi volume kendaraan di jalan, banyak hal yang bisa kita lakukan jika naik kendaraan umum seperti tidur, membaca buku, chatting, dan berkenalan dengan orang baru.

Sumber: www.gardaakses.com
 

7 Skenario Kecelakaan




1. Perpotongan Jalur Berbahaya (Junction Jeopardy)
Pembunuh nomor satu, tabrakan di perpotongan jalur selalu sama dan berakibat serius, dapat terjadi pada siapa saja yang biasanya pengendara lain yang terlibat mengklaim bahwa mereka tak melihat ada motor datang, meskipun begitu pengendara motor bisamenghindari dengan defensive riding dan tetap waspada.
Apa yang salah :
Pengendara motor berjalan di belakang sebuah mobil, ketika mobil tersebut belok kiri, motor melaju bermanuver melewati mobil tersebut dari sisi kanan, ternyata dari arah kiri ada mobil lain yang melaju baik lurus maupun belok kanan/kiri.
Cara menghindar kesalahan :
- jangan pernah mendahului dari kanan di mana bisa jadi ada kendaraan masuk/belok di jalur anda tanpa peringatan, dahului dari kanan bila jelas-jelas perpotongan jalur tersebut bersih dan aman tak ada kendaraan lain.
- masuki tiap perpotongan jalur dengan sebanyak mungkin penglihatan dan informasi, perhatikan posisi kendaraan dan lampu-lampu sen.
- tanyakan pada diri sendiri “sudahkah saya terlihat?”, pastikan anda di garis lihat pengendara mobil, kalau perlu terjadi kontak mata, bila ragu-ragu siapkan yang terburuk.

2. Tikungan yang Kacau (Cornering Chaos)
Jujur saja, tewas di tikungan adalah mati konyol, karena bisa dihindari dan tak ada alasan yang pantas untuk itu. Tetap hidup, dalam kasus ini sangat sederhana, berkendaralah dengan keterbatasan anda. Status membuktikan bahwa pengendara motor tak berpengalaman atau yang sudah lama tak bawa motor adalah yang terbanyak mendapatkan kecelakaan ini, yang mengejutkan adalah terjadi meski jalan tidak basah.
Apa yang salah :
Pengendara motor memasuki tikungan terlalu cepat hingga gagal memprediksi radius tikungan dan tak sempat melihat keadaan di ujung tikungan kemudian berada di garis tikung yang tidak tepat hingga terlalu dekat dengan jalur arah lawan dan gagal menikung dengan benar hingga panik (ada yang menurunkan gas dan mengerem) hingga ketika keluar tikungan motor malah lari jauh ke arah lawan hingga bertabrakan dengan kendaraan dari depannya.
Cara menghindar kesalahan :
- rem dan atur posisi gigi segera, atur kecepatan hingga bisa merubah jalur menikung bila diperlukan, perhatikan keadaan tikungan bila ada tanda-tanda marka jalan kemana arah tikungan tersebut.
- masuki garis tikungan dengan penglihatan terbaik untuk melewatinya, bukan garis tikungan balapan, dengan menyisakan ruang antara anda dan kendaraan dari arah lawan.
- jika tiba-tiba tikungan menyempit (baik keadaan jalan maupun ada kendaraan lain), jangan panik, karena panik bisa membuat motor hilang kendali.

3. Mendahului yang Kebablasan (Overtaking Oblivion)
Tabrakan ketika mendahului adalah kasus paling banyak ketiga dalam kecelakan motor, meskipun si pengendara motor biasa dan bisa mendahului kendaraan yang melaju lebih lambat.
Apa yang salah :
Pengendara motor melaju terlalu dekat pada kendaraan di depannya hingga banting setir kekanan dan berusaha mendahuluinya, ternyata di depan kendaraan tersebut ada kendaraan lagi hingga si pengendara motor berusaha melewati keduanya, karena salah perhitungan dan salah atur jarak lalu keluar jalur masuki arah lawan dengan tak ada waktu dan jarak lagi untuk pindah jalur hingga terjadilah tabrakan dengan kendaraan dari arah lawan.
Cara menghindar kesalahan :
- kunci mendahului adalah perencanaan yang matang, jangan gak sabaran, terburu-buru atau agresif, posisikan diri anda dengan penglihatan terbaik ke arah jalan didepan, pastikan posisi gigi yang pas untuk menaikkan akselerasi.
- perhatikan jalan didepan dengan seksama, adakah hal-hal yang berpotensi bahaya? jika ada sedikit saja keraguan di hati, jangan mendahului!, karena sebentaran saja anda dapat lagi kesempatan untuk mendahului.
- lihat kaca spion dan area yang tak nampak di kaca spion lalu nyalakan lampu sen dan segera mendahului secepat dan semulus mungkin, ambil segera jalur semula dan jaga ruang antara anda dan kendaraan lain seluas mungkin.

4. Pemilahan yang Rusak (Filtering F**k-Up)
Bisa memilah melaju melewati kendaran-kendaraan di jalanan yang ramai adalah keunggulan terbesar dalam mengendarai motor sekaligus berbahaya.
Apa yang salah :P engendara motor melaju terlalu cepat di jalur 2 atau 3 dengan estimasi kecepatan 45 km/jam lebih cepat dari kendaran lain disekitarnya yang akan didahului, tiba-tiba salah satu kendaraan bermanuver pindah jalur tepat didepannya hingga si pengendara motor tak bisa menghindarinya dan terjadilah tabrakan.
Cara menghindar kesalahan :
- berkendaralah dengan kecepatan yang memungkinkan anda untuk berhenti atau bermanuver dengan tepat, disarankan jangan lebih dari 15 km/jam dari kendaraan lain disekitar yang akan didahului.
- duduk tegak dan fokus terhadap jalan didepan, perhatikan tanda-tanda yang berpotensi bahaya, awas terhadap lampu-lampu sen kendaraan lain, perempatan, pejalan kaki yang nyebrang dll, sisakan ruangan antara anda dan kendaraan lain.

5. Berkendara secara kelompok (Group Riding Grief)
Berkendara dengan teman-teman bisa menyenangkan sekaligus dapat menimbulkan masalah. Berkendara kelompok tidak termasuk dalam catatan resmi kasus kecelakaan bermotor, tapi secara tetap tercatat sebagai faktor penyumbang yang tidak bisa diabaikan. Masalah terbesar adalah si pengendara motor beresiko kecelakaan karena keinginan untuk show off atau pamer kebisaanya bermotor di depan teman-temannya. Berkendaralah dengan kenyamanan anda sendiri, jangan terpancing oleh ulah teman anda.
Apa yang salah :
4 motor atau lebih berkendara kelompok, dengan 3 motor di belakang sebuah kendaraan lain dan satu motor didepan kendaraan lain tersebut sekaligus di belakang kendaraan lain, satu dari 3 motor dibelakang mencoba mendahului, tiba-tiba satu motor di depan tersebut juga mendahului kendaraan di depannya tanpa memberi tanda dan tak melihat spion, motor yang di belakangnya tak sempat menghindar hingga terjadi tabrakan.
Cara menghindar kesalahan :
- kecuali anda memiliki kepercayaan penuh terhadap teman-teman kelompok berkendara di sekitar anda, tetaplah dalam formasi dan memberi ruang gerak yang banyak untuk mereka, jangan coba-coba menerka apa aksi dan manuver yang akan mereka lakukan.
- beri kejelasan terhadap teman kelompok berkendara di sekitar anda bila anda ingin bermanuver, menolehlah dan beri tanda yang jelas.
- ketika mendahului, pertimbangkan pula teman kelompok berkendara di sekitar yang dibelakang dengan memberi ruang gerak yang cukup. jika mengikuti motor lain, jangan dasari gerak mendahului anda dengan motor yang ada didepan.

6. Tragedi Putaran (Turn Tragedy)
Ada beberapa kecelakaan yang melibatkan kendaraan yang memutar di U-Turn dengan pengendara motor yang melaju dari arah lawan. Pengendara motor biasanya jarang disalahkan terhadap jenis kecelakaan ini, tapi tetaplah berhati-hati.
Prediksi dan bereaksi akan kecepatan dan keberadaan kendaraan lain di jalur lawan dari kemungkinan berputar tiba-tiba, jangan percaya pada lampu sen yang diberikan karena bisa terjadi kesalahpahaman (seperti ketika berputar memberi sen kanan, tiba setelah dijalur lawan masuk ke kiri jalur).
Beri ruang gerak jika nampaknya kendaraan dari arah lawan akan berputar, jika mendahului di satu jalur yang padat merayap, kendaraan yang antri didepan biasanya bermanuver kekanan mencari celah jalan didepannya.

7. Tabrakan belakang (Rear-end Wreck)
Melaju kencang di belakang kendaraan lain sepertinya terdengar bodoh ya? bisa jadi, tapi mengejutkan, terhitung 10% dari kecelakan bermotor, pengendara motor biasanya banyak disalahkan dalam kecelakaan jenis ini daripada kecelakan jenis lain, juga menunjukan terjadi pada pengendara motor yang masih muda, laki laki dan mengendarai motor yang kecil.
Perhatikan jalan di depan, jangan terganggu dengan “pemandangan” yang ada disekitar, bereaksilah segera terhadap lampu rem yang menyala didepan atau tanda-tanda yang menyebabkan terjadinya kelambatan didepan.
Kenali rem motor anda, banyak pengendara motor tak menyadari potensi akan rem motor mereka, sering-seringlah tes rem mendadak dan kuat rem motor anda di tempat yang sepi dan beraspal bagus untuk mengetahui seberapa cepat motor anda berhenti, jangan berhenti mencoba pada tes pertama, teruslah mencoba, usahakan berangsur angsur hingga didapatkan perhentian yang maksimal.
Kesalahan dalam Percobaan (Error on Trial)
Kecelakaan tidak begitu saja terjadi, ada sebabnya. Kesalahan manusia menjadi faktor utama. Berlawanan dari opini populer yang ada, tak semua kecelakaan disebabkan oleh pengemudi mobil, pengendara motorpun berbuat kesalahan. Dari Error on Trial yang dilakukan didapat data sbb :
Mobil
- gagal melihat dengan semestinya 18%
- gagal memutuskan10%
- kecerobohan 9%
- manuver yang buruk 8%
- kehilangan kendali 8%
Motor
- kehilangan kendali 14%
- gagal melihat dengan semestinya 14%
- gagal memutuskan10%
- manuver yang buruk 10%
- kecerobohan 9%






Minggu, 05 Mei 2013

Tidak Efektif, Rambu Larangan Dicopot



Tidak Efektif, Rambu Larangan Dicopot
Evaluasi Rekayasa Lalin di Jl P Suriansyah








SAMARINDA. Rekaya lalu lintas (lalin) kendaraan di sejumlah ruas jalan Samarinda Kota, khususnya yang menuju ke arah Jembatan II, terus dievaluasi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Samarinda dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda.
Satu rambu larangan melintas yang ada di tikungan Jl Pangeran Suriansyah - Jl Pulau Samosir, Kelurahan Karang Mumus, terpaksa dicopot. Rambu dicopot lantaran dinilai kurang efektif, untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jembatan II.
Pencopotan rambu itu dilakukan setelah Satlantas dan Dishub, mengevaluasi sejumlah rambu yang sudah dipasang di beberapa titik jalan. Rambu larangan yang dicopot itu, sebelumnya melarang semua kendaraan jenis apapun dari arah Jl Pangeran Suriansyah langsung menuju Jembatan II.
"Kendaraan dari arah Jl Pangeran Suriansyah menuju Jembatan II, wajib melintas di Jl Pulau Samosir. Setelah itu ke Jl Pulau Banda, lalu ke Jl Pangeran Hidayatullah dan masuk Jembatan II. Namun setelah dievaluasi, kenyataannya rambu tersebut harus dilepas untuk menghindari semakin panjangnya antrean kendaraan menuju Jembatan II," ungkap Kepala Dishub Kota Samarinda Abdullah kepada Sapos kemarin.
Rekayasa lalin juga tidak akan berjalan dengan lancar, apabila sejumlah rambu rekayasa lainnya yang sudah dipasang belum difungsikan. Terutama rambu larangan yang ada di tikungan Jl Pangeran Hidayatullah - Jl Pulau Banda.
"Rambu lainnya belum diberlakukan. Memang hanya di kawasan itu (Jl Pangeran Suriansyah, Red) mengarah ke Jembatan II. Akan tetapi pemberlakuannya baru sebatas uji coba, sehingga setelah dilakukan evaluasi baru ditentukan apakah akan dipermanenkan atau tidak," tuturnya.
Terpisah Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arief Prapto S, melalui Kasatlantas Kompol Didik Hariyanto SIK didampingi Kanit Pendidikan dan Rekayasa (Dikyasa) AKP Siti Rohana membenarkan tidak diberlakukannya lagi rambu larangan di Jl Pangeran Suriansyah tersebut.
"Kami juga akan mengevaluasi rambu lainnya, yang ada di sejumlah titik jalan rekayasa lalin lainnya," tukasnya.

Senin, 29 April 2013

Faktor-Faktor yang memengaruhi Kecelakaan

Faktor-Faktor yang memengaruhi kecelakaan 

A.Faktor manusia

 


Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Hampir semua kejadian kecelakaan didahului dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja melanggar, ketidaktahuan terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan atau pula pura-pura tidak tahu.Selain itu manusia sebagai pengguna jalan raya sering sekali lalai bahkan ugal ugalan dalam mengendarai kendaraan, tidak sedikit angka kecelakaan lalu lintas diakibatkan karena membawa kendaraan dalam keadaan mabuk, mengantuk, dan mudah terpancing oleh ulah pengguna jalan lainnya yang mungkin dapat memancing gairah untuk balapan

Faktor jalan dan lainnya



Faktor jalan terkait dengan kecepatan, rencana jalan, geometrik jalan, pagar pengaman di daerah pegunungan,ada tidaknya median jalan, jarak pandang dan kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak/berlobang sangat membahayakan pemakai jalan terutama bagi pemakai sepeda motor.

Faktor kendaraan

 


Faktor kendaraan yang paling sering adalah kelalaian perawatan yang dilakukan terhadap kendaraan.
Untuk mengurangi faktor kendaraan perawatan dan perbaikan kendaraan diperlukan, disamping itu adanya kewajiban untuk melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler.

Faktor Cuaca


Hari hujan juga memengaruhi unjuk kerja kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, jarak pandang juga terpengaruh karena penghapus kaca tidak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Asap dan kabut juga bisa mengganggu jarak pandang, terutama di daerah pegunungan

 

Tips Dalam Berkendara


Namanya jalan bebas hambatan bukan berarti kita jadi bebas dan seenaknya menyetir. Justru itu, berkendara di jalan tol malah memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi untuk mencegah kecelakaan.

Nah, untuk bisa menghindari kecelakaan di tol sebenarnya tidaklah terlampau sulit. Asalkan anda mematuhi peraturan yang berlaku.

Dalam buku Regulasi Berkendara yang diterbitkan Korps Lalu Lintas Polri, ada beberapa tips berkendara dalam tol yang bisa menyelamatkan anda. 



1. Menjaga jarak

Menjaga jarak merupakan faktor terpenting di saat anda berkendara dalam jalan bebas hambatan. Terutama saat mendadak ada kendaraan melaju didepan anda, kita bisa melakukan pengereman pada jarak minimal. Misalnya pada kecepatan 100 km/jam kita harus mengambil jarak minimal 50 m.



2. Beri tanda saat berbelok

Kelengahan yang sering dilakukan pengendara, lupa memberikan tanda saat membelokkan kendaraan. Pastikan anda memberi tanda, kemudian melihat spion tengah baru spion samping kiri dan kanan sebelum membelokkan kendaraan.





3. Mendahului kendaraan harus dari kanan

Menyusul mobil lain harus dari kanan jalan, dan perlu diingat bahu jalan digunakan hanya oleh ambulans atau mobil rescue, keadaan darurat (saat ban pecah).

4. Bila ban pecah, menepilah ke kiri.

Bila ban pecah, menepilah ke kiri. Untuk mengganti ban mobil sebelah kanan, parkir separuh badan mobil di sebelah kanan. Dengan posisi parkir separuh badan mobil di rumput dan setengahnya lagi di aspal.

Bila mengganti ban kiri, maka semua badan mobil berada di rumput dan ban kanan persis berada di batas aspal.

Bila ban pecah saat mobil berada di lajur kanan, tepikan mobil ke rumput di sebelah kanan. Tinggalkan mobil di sana sementara penumpang harus keluar dari mobil dan menunggu menyeberang ke bahu kiri.

5. Jika mobil berhenti pasang segitiga pengaman

Jika mobil berhenti di tengah jalan karena keadaan darurat, jangan lupa pasang segitiga pengaman berjarak 10 m, dan menyalakan lampu hazard.

6. Keluarkan penumpang saat memperbaiki kendaraan

Jika terpaksa mobil diperbaiki di jalan, penumpang harus keluar dari mobil dan menunggu di rumput. Hal ini untuk mengantisipasi kendaraan lain yang terpaksa membuang mobil kejalur luar.

7. Perhatikan garis yang ada di jalan tol

Bila terdapat garis kuning panjang tidak terputus, berarti jalan terdiri dari dua arah. Jangan lewati garis itu untuk melewati kendaraan. Setelah menemukan garis putih dan terputus-putus, maka kita boleh menyusul kendaraan.